Pengaruh BULLYING terhadap psikologis Remaja
Sahabat Kreatif,,,
Pernah
ga’ kamu melihat seseorang dalam hal ini temen kamu atau mungkin juga kamu
sendiri tengah di bullying oleh seseorang??? Pastinya merasa gak senang kan
sahabat kreatif??? Bahkan pastinya banyak yang bakalan trauma terhadap aksi
bulying itu. Mungkin saja bakalan ada perasaan takut untuk krmbali lagi ke
sekolah jika telah di bulying oleh kakak kelas atau teman kamu sendiri.
Nah,,,
Bagaimana
tanggapan kamu nichh sahabat kreatif tentang kasus bullying ini. Apakah ada hal
yang baik yang bisa dipetik terkait fenomena bullying ini atau sama sekali gak
ada baiknya??? Trusss berpengaruh gak sih terhadap psikologis kamu-kamu,
misalnya saja ada perasaan takut bahkan trauma.
Sahabat
keratif,,,
Bullying di sekolah bukanlah sesuatu
yang baru. Tradisi ini bahkan sudah ada sejak orang tua kita masih duduk di
bangku sekolah juga lho..... Tapi, apa iya itu berarti kita nggak bisa berbuat sesuatu
buat menghentikannya?
Ada banyak hal juga yang perlu
kamu-kamu ketahui tentang aksi bullying itu sendiri,,, diantaranya:
# Lingkaran Setan
# Lingkaran Setan
Waktu ditanya kenapa seseorang mem-bully adik kelasnya di sekolah, besar kemungkinan jawabannya adalah karena dia juga dulu pernah di-bully. Sebagian besar orang mem-bully karena mereka berpikir itu adalah hal yang wajar, normal dan sudah terjadi bertahun-tahun lamanya. Seperti lingkaran setan yang nggak ada ujungnya, si korban bully nantinya akan berubah menjadi pembully dan korban akan terus menerus berjatuhan.
# Tradisi Yang Basi
Seperti kita tahu bahwa bullying sudah ada sejak jaman Papa dan Mama masih di sekolah, atau bahkan lebih lama lagi. Jadi, kenapa ya kita masih mau mengikuti tradisi jaman purba ini? Beberapa orang bakal mencoba meyakinkan kita bahwa inilah cara yang paling ampuh untuk mendekatkan kita dengan adik kelas dan kakak kelas. Tapi, seharusnya kita jauh lebih pintar untuk tahu bahwa itu nggak benar. Masih ada banyak cara buat mendekatkan diri dengan mereka selain dengan mem-bully.
# Jadi Yang Pertama
Kadang-kadang hal yang menghalangi kita menghentikan bullying adalah lingkungan kita. Kalau di lingkungan kita ternyata semua orang mem-bully, apakah berarti kita harus jadi salah satu darimereka? Walaupun teman-teman, kakak kelas, atau bahkan guru kita mem-bully, kita selalu punya pilihan untuk jadi yang pertama berkata“stop”. Nggak ada jaminan bahwa kita bisa mengubah keadaan dan membuatnya lebih baik. Tapi setidaknya kita mencoba dan nggak membohongi diri sendiri.
No comments:
Post a Comment