Buku vs Gadget… Pilih Mana?
Sahabat kreatif,
Tak dipungkiri lagi dunia internet
sudah merupakan dunia semua kalangan di zaman ini. Menjelajahi dunia oleh
setiap kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa hingga usia lanjut masih tetap
setia pada dunia maya. Tiada hari tanpa membaca, tiada hari tanpa memantau
berita dan tiada hari tanpa mengenal dunia. Paling tidak ya sekedar mengetahui
aktivitas rekan-rekan terdekat via online.
Nah,,,
Tetapi apakah ,elkaukan semua hal
harus dengan gadget??? Lantas keberadaan buku gimana dong sahabat kreatif???
Haruskah buku itu tidak perlu dilirik lagi??? Bagaimana tanggapan kamu terkait
Gadget vs Buku ini??? Trus apakah ada pengaruhnya terhadap psikologis seseorang
terkait hal ini???
Sahabat kreatif,,,,
Berbicara tentang topik
kita hari ini, emang sih membuat dilema, karena keberadaan buku yang selalu
menghiasa hari-hari kamu, entah pada saat belajar, baca komik sekarang udah
mulai tergantikan oleh yang namanya gadget. Coba ya kita lihat perbandingan
antara gadget dan buku...
Gadget
sudah pasti menjadi pilihan sebagai pelengkap untuk menjelajahi dunia maya. Gadget merupakan alat
fungsi praktis spesifik yang berbau teknologi. Simple, ringan, berukuran mini, praktis dan
itu yang membius orang-orang harus memilikinya. Gadget yang dikoneksikan internet mengajak
setiap orang dengan cepat menjelajahi dunia, kapanpun dan dimanapun. Online
sudah menjadi kebiasaan rutin bahkan sudah menjadi kebutuhan hidup individu
setiap hari. Ingin mencari defenisi, informasi, bahkan referensi, orang-orang
dengan gampang saja menggunakan gadget
pribadi. Lebih memudahkan dan lebih mengefisienkan waktu.
Indonesia
sebagai negara konsumsi terlebih pada teknologi terlihat sangat mengagungkan gadget sebagai teman yang
menguntungkan untuk berinteraksi di dunia maya. Sudah pasti situs-situs
tertentu menjadi pilihan utama untuk disinggahi sebagai kegiatan rutin per
hari.
Sahabat
kreatif,,,
Gadget
yang tak lepas di tangan selain membawa efek positif, sudah pasti membawa efek
negatif pula. Memang sangat memudahkan dalam mengakses informasi sebagai upaya
memantau berita. Lain halnya bila mencari defenisi dan referensi. Lihat saja di
kalangan pelajar ataupun mahasiswa, dengan semakin mudahnya akses ke internet
dapat dengan cepat mencari defenisi sesuai kebutuhan dari banyak sumber-sumber
yang disediakan, begitu pula halnya bila mencari referensi untuk sebuah karya
tulis.
Hasil
yang banyak dan sumber yang banyak ditemukan justru lebih sulit mengingatnya
satu per satu. Ketika meng-klik dari satu link
ke link lainnya hanya dalam durasi tertentu yang sangat terbatas mengingat
sedikitnya waktu yang tersisihkan untuk mengakses situs-situs defenisi dan
referensi ketimbang mengakses situs-situs sosial media akan menimbulkan efek
tertentu. Sudah jelas, banyak web/blog yang tersedia sebagai sumber untuk
defenisi dan referensi oleh yang membutuhkan. Banyak dan pada akhirnya
membingungkan untuk dipilih mana yang penting dari yang terpenting. Sedikit
waktu kesempatan membaca pada akhirnya membuat gampang lupa.
Nah,
efektif dan efisienkah itu? hehe…
Lalu,
bagaimana dengan buku? Masih banyak kah penggemarnya? Masih kah ada yang tetap
setia memegang buku? Secanggih-canggihnya gadget
saya rasa orang-orang masih tetap dan selalu ingin memiliki buku.
Kita masih akan tetap membutuhkan buku. Banyak manfaat dari membaca dan
menguasai isi buku yang pernah dibaca. Membaca satu buku akan memberi manfaat
banyak pada perubahan diri. Dari hal yang kecil saja, banyak
kata-kata/pernyataan-pernyataan dalam sebuah buku secara tidak langsung sudah
membentuk pola pikir baru, merubah perspektif dahulu.
Coba
saja bandingkan bagaimana generasi terdahulu yang lebih banyak belajar
menggunakan buku ketimbang generasi sekarang yang memudahkan segalanya dengan
teknologi canggih (gadget).
Nah,
jelas saja sudah terlihat bahwa generasi sekarang sebahagian sudah memilih
belajar menggunakan gadget
ketimbang harus menyisihkan waktu banyak untuk belajar menggunakan buku.
Hipotesis
tentang Buku vs Gadget;
- Membaca buku jauh lebih awet di dalam ingatan
ketimbang harus membaca banyak hal yang hanya diakses via gadget. Banyak baca,
banyak lupa. Banyak mengingat, jauh dari lupa. Memegang buku lebih
mengizinkan waktu untuk mengingat.
- Memegang gadget
memang jauh lebih ringan dan praktis daripada harus memegang tumpukan buku
yang lebih mengorbankan tenaga. Tetapi, belajar dengan buku sesering
mungkin jauh lebih mencerdaskan daripada belajar dengan gadget yang
melalaikan waktu.
- Menggunakan gadget
terbatas pada daya baterai, sering digunakan berarti
pengurangan daya baterai yang berlebihan. Lain halnya dengan buku yang
kapan saja bisa digunakan sesuka hati dan sesering mungkin.
- Mengoleksi buku merogoh kocek yang cukup ringan,
sedangkan mengoleksi gadget
harus merogoh kocek yang berat hingga jebol.
- Memiliki buku-buku hanya melakukan perawatan yang
sederhana, sedangkan memiliki banyak gadget
membutuhkan perawatan yang extra.
- Harga 1 (satu) gadget
sudah dapat membeli beberapa tumpukan buku yang digemari.
- Gadget jelas
memiliki efek radiasi yang membawa penyakit bagi para penggunanya, lain
halnya memegang buku tanpa efek apapun, kecuali anda akan merubah persepsi
sebagai pengembangan kualitas diri.
No comments:
Post a Comment