MENJAGA PERASAAN SESEORANG???
Sahabat Kreatif,,,
“Jaga perasaan orang lain, dong!” Kalimat tersebut sering kali
terdengar, entah dari mulut sobat, kakak, adik, atau diri kita sendiri. Kasus
dan orang yang harus kita jaga perasaannya pun beragam. Tapi apa iya, tiap
gerakan kita jadi terbatas bahkan sampai jadi “palsu” hanya demi menjaga perasaan?
Atau kita bebas mengutarakan dan melakukan segala sesuatu apa adanya?
Nah,,,
Apakah
kamu juga sering seperti itu sahabat keratif??? Selalu ingin mengemukan
seseuatu atau melakukan sesuatu tetapi takut menyinggung perasaan orang lain???
Share disini yachhhh??? Kita juga bakalan perbincangkan hal ini dengan seorang
psikolog terkait topik kita ini. Apakah penting menajaga perasaan orang lain
walaupun mengenyampingkan keinginan kita??? Dampak psikologis buat diri kita
sendiri dan orang lain apa yachh????
Sahabat
keratif,,,
Menjaga perasaan??? Sulit juga yachhh... nah apakah kamu adalah salah satu jenis ini??? Hehehehhe. Sahabat keratif, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan ketika harus menjaga perasaan orang lain dan justru mengenyampingkan keinginan kamu. Kamu-kamupun harus mengetahui sebab-akibat dari hal ini.
Apakah kamu termasuk terlalu menjaga perasaan orang lain. Coba cek cirinya!
- Setiap
mau melakukan sesuatu selalu sibuk memikirkan gimana perasaan orang lain.
- Selalu
khawatir “apa kata orang lain”.
- Ingin
menyenangkan orang di sekitar kamu.
- Jarang
menunjukan perasaan diri sendiri.
- Sering
bertindak/ bicara seperti apa yang diinginkan orang lain.
- Nggak
pernah memberi kritik ke teman.
- Prinsipnya:
lebih baik melakukan white lies daripada menyakiti perasaan orang lain.
Motif vs Akibat
Ada berbagai alasan yang membuat kita cenderung terlalu menjaga perasaan orang lain. Namun, di balik motif yang terkesan “kuat” ini, ada konsekuensi mungkin nggak kita duga sebelumnya.
Ada berbagai alasan yang membuat kita cenderung terlalu menjaga perasaan orang lain. Namun, di balik motif yang terkesan “kuat” ini, ada konsekuensi mungkin nggak kita duga sebelumnya.
- Motif:
Nggak mau cari masalah atau cari aman. Sering kita menjaga perasaan orang
lain karena kita mau bermasalah sama mereka. Misalnya, kita nggak mau
terus terang kalau dekat sama mantan pacar teman dengan alasan ingin
menjaga perasaannya. Atau kita memilih diam saat teman nggak balikin
barang kita.
Akibat: Makan hati dan jadi “palsu”. Yap, itikad baik untuk nggak bermasalah sama teman justru potensial jadi bumerang, lho. Pertama, kita jadi nggak jujur sama diri sendiri dan itu bisa bikin kita nggak nyaman sama diri sendiri dan orang lain. Seperti, ketika kita bersikap segala sesuatunya baik-baik saja, padahal kita merasa sangat terganggu ketika teman nggak balikin buku atau ketika harus menutupi kedekatan kita dengan gebetan. Selain itu, masalah yang mengganjal karena kita cari aman adalah bisa “meledak” sewaktu-waktu dan mengancam hubungan kita dengan orang tersebut!
- Motif:
Pengin dianggap baik. Sebagai teman yang baik dan pacar yang pengertian,
nggak apa-apa kan kita berkorban demi menjaga perasaan sahabat atau
pacar?
Akibat: Woops, kalau begini, kebaikan kita malah dimanfaatkan dan digampangin sama orang lain. Lagipula, menurut Dale Carnegie seorang penulis dan motivator dalam bukunya How to Win Friends and Influence People, hubungan baik dengan orang lain nggak bisa kita dapat dengan berusaha dianggap baik, tetapi dengan ketulusan diri kita. So, dengan kata lain kita tampil apa adanya. - Motif:
Nggak pengin membuat mereka kecewa sedikit pun.
Akibat: Jangan-jangan malah kita yang jadi over sensitive dan paranoid. Padahal bagi orang lain hal tersebut nggak masalah. Kalau dibiarkan, selain makin parno, kita juga bisa jadi pribadi yang mudah tersinggung. - Motif:
Ingin menyenangkan hati orang lain dengan tindakan kita. Hal ini membuat
kita pantang untuk mengkritik mereka, sekali pun mereka salah.
Akibat: Hati-hati, sikap kita ini bisa menjerumuskan orang lain! Misalnya, karena ingin menyenangkan mama, kita bilang kalau baju yang ia pilih bagus. Padahal sama sekali nggak cocok dipakai. Itu sama artinya kita berperan membuat mama tampil nggak oke. Hmmm.... - Motif:
Belum terlalu dekat dengan seseorang seringkali membuat kita jadi nggak
enakan, dan cenderung menjaga perasaan orang tersebut.
Akibat: Memberi kesan yang salah/ harapan palsu. Kalau dibiarkan bisa bikin salah tanggap. Contohnya saat kita nggak enak untuk menolak usaha gencar cowok yang pedekate padahal kitanya nggak suka. Karena kita nggak bersikap tegas kepadanya, alhasil, dia malah mengira kita juga tertarik. Repot, kan?
No comments:
Post a Comment